Melawan Arus Dalam kehidupan





Hidup Adalah Proses Pembelajaran Yang Tiada Hentinya, aku percaya akan hal itu dan menjadikannya sebagai salah satu prinsip dalam menjalani hidup. Memang  secara tidak langsung benar juga sih jika setiap orang memiliki prinsip hidup yang berbeda sebab ada banyak faktor pada setiap individu yang mempengaruhi kehidupannya (misal seperti: latar belakang keluarga, pendidikan, lingkungan pertemanan, lokasi tempat tinggal, dan masih banyak lainnya). Namun demikian, apakah memiliki prinsip untuk tidak berkompetisi dalam menjalani hidup adalah suatu pilihan yang tepat?

Kehidupan sangat asik, Seringkali kita membanding-bandingkan diri dengan orang lain, Dengan teman, dan sahabat, dengan kenalan di lingkungan kampus atau lingkungan kerja, dengan anggota keluarga sebaya, dengan tetangga, dan masih banyak lainnya. Memang sifat dan karakter alami manusia adalah untuk selalu membandingkan antara dua atau lebih hal, menimbang mana yang lebih berbobot, mana yang lebih pinter, yang lebih bijak, yang lebih baik, yang lebih ini dan itu untuk mengetahui mana yang lebih berhasil diantaranya. Akan tetapi, apakah hal yang dianggap berbobot atau berhasil hanya dapat dinilai dari luaran atau capaian fisik sajakah? Tentu tidak.

Jika kita terbiasa membandingkan diri kita dengan orang-orang lain yang kelihatannya berada lebih di atas dari pada kita, kenapa kita tidak mencoba sesekali menundukkan kepala dan pandangan kita, atau menolehlah ke belakang. Banyak orang di luar sana yang nasibnya tidak seberuntung kita. Mereka yang tidak mendapatkan kemudahan fasilitas modern seperti internet atau se simple-simplenya handphone, mereka yang bahkan tidak memiliki sepeser uang pun di sebagian besar hari mereka, mereka yang bahkan tidak memiliki uang untuk memikirkan sandangan karena untuk makan pun mereka juga serba kekurangan. Atau jika masih merasa belum puas, coba tengoklah kenyataan dalam kehidupan, banyak orang seusia kita yang bahkan sudah kembali kepada Yang Maha Pencipta. Bagaimana? Sedikit merasa lebih tenang?

Mungkin Sang Pencipta justru sedang memberikan kita kesempatan untuk dapat melihat segala sesuatu dengan lebih jelas dan tenang. Dengan tidak terburu-buru dalam menjalani hidup, maka kamu dapat melihat segala kemungkinan baik dan buruk serta dapat memperhitungkannya dengan lebih tepat ketimbang ketika kita merasa harus bersegera.

Nah, Sejatinya hidup tidaklah melulu tentang berkompetisi dengan orang lain. Justru satu-satunya yang dapat kita anggap sebagai kompetitor adalah diri kita sendiri. Sisi diri kita yang tidak berkeinginan untuk maju, sisi diri kita yang kita anggap tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi diri kita sendiri. Merekalah yang seharusnya kita coba kalahkan, bukan malah selalu menciptakan kompetisi yang sebenarnya ya memang tidak ada atau tidak mungkin.


Alih-alih selalu membandingkan pencapaian diri dengan orang lain, cobalah untuk cukup fokus dan yakin dengan setiap keputusan yang kita ambil. Jangan lupa selalu libatkan Sang Maha Pencipta dalam setiap langkah yang kita tempuh, ya... untuk memastikan bahwa diri kita selalu berada di trek yang sesuai dan tidak keluar dari jalurnya. 

Dunia sudah menunjukkan bahwa "Ikan bisa di katakan hidup ketika ikan itu melawan arus, layang-layang bisa di mainkan ketika layang-layang itu melawan arah angin, Anak muda di katakan semangatnya hidup ketika melawan arus kemalasan, meninggalkan ketidakpastian, menghindari keterpurukan, dan bangkit dari zona nyaman. Pertanyaan terbesarnya adalah sudah siapkah kita? 

Realita Hari ini, Pagi-pagi beberapa orang berolahraga untuk menjaga kesehatan, sebagian orang lain berangkat bekerja untuk memenuhi kebutuhan, sebagian lainnya ada yang sekolah, kuliah, dan lain-lainnya. Nah, menurut saya setiap orang memiliki jatah gagal masing-masing dalam menjalankan kahidupan berolahraga, bekerja, skolah, kuliah, dan lainnya.  misal orang A jatah gagalnya 10 ya itu lah yang harus di lakukan, habiskan jatah gagal kita untuk menuju kesuksesan, seperti orang bernama panjat, ia adalah orang yang memiliki semangat tinggi dalam menuntut ilmu di bangku kuliah dan disisi lain ia juga bekerjasama dg temen-temennya dalam membangun usaha di bidang elektronik seperti Cctv, program, alarm, bel yang semacamnya System teknologi, dan ia juga seseorang yang mempunyai usaha kecil-kecilan yang setiap hari ia jalani dg semangat dan bekal tekad, hal ini merupakan contoh bagi kita bahwa kahidupan itu asyik ketika kita menjadi diri kita sendiri tanpa membanding-bandingkan dengan lainnya, namun demikian semua itu hanya perjalanan manusia, sang pencipta lah yang mengatur kita sebagai insan pribumi hanya menjalani kehidupan dengan prinsip dan gaya hidup kita masing-masing. 

Di saat yang Lain memulai berjalan dan diri kita masih rebahan, dan ketika yang lain berlari sedangkan kita masih asik bermimpi tanpa beraksi, Maka Itu hanya Halusinasi. 

Mau sampai kapan???




Lokasi : Tempat Kerja

Media Belajar : Lensa Elang CCTV - Gallery Isf - Tapak jejak - Arah langkah

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aksi pemuda berani ambil peran di lingkungan

MAHASISWA STIA PEMBANGUNAN JEMBER GELAR AKSI PEDULI